PAMIJAHAN–Korban tenggelam di Kabupaten Bogor terus bertambah. Setelah
Apud Sujana (27) dan Suandi (31) yang hilang di Sungai Cikaniki,
Kecamatan Nanggung, kali ini giliran Umay (11) dan Nur (11), siswi kelas
V SD Pasarean terseret arus Sungai Pager Jangkung di RT 01/09, Kampung
Lebaksari, Desa Pasarean, Kecamatan Pamijahan, kemarin.
Informasi yang dihimpun, peristiwa terjadi sekitar pukul 16:00. Seperti
biasa, Umay bersama Nur pulang sekolah menuju rumah dengan menyeberangi
sungai. Saat berada di antara bebatuan, tiba-tiba air sungai meluap dan
menyeret kedua bocah tersebut. Spontan, keduanya berteriak meminta
tolong.
Mendengar suara tersebut, warga sekitar berlarian untuk menyelamatkan
korban. Salah seorang warga, Erik (15) berhasil memegang tangan
keduanya, namun arus yang cukup deras mem buat Umay terlepas. Sedang
kan, Nur berhasil diselamat kan ke tepian sungai.
Selanjutnya, warga melaporkan peristiwa ini kepada aparat setempat.
Mendapat informasi tersebut, petugas dari Polsek Cibingbulang, Tagana
Kabupaten Bogor, pemerintahan desa dan kecamatan datang ke lokasi
kejadian untuk melakukan pencarian.
Wakil Ketua Tagana Kabupaten Bogor, Edi Sukarya mengatakan, cuaca buruk
membuat proses pencarian sulit dilakukan. “Kita akan lakukan pencarian
jalur air mulai besok (hari ini,red),” ucapnya kepada Radar Bogor.
Sementara itu, hingga kemarin tim Bogor SAR Community masih mencari dua
korban tenggelam, Apud dan Suandi di Sungai Cikaniki.
Sejak pukul 10:00, menggunakan perahu karet tim mulai menyusuri sungai
dan memeriksa bebatuan. “Agenda hari ini (kemarin, red) kita lakukan
pencarian hingga Desa Karehkel, Kecamatan Leuwiliang,” ujar kru tim
Bogor SAR Community, Amir Lingkar kepada Radar Bogor.
Ia mengatakan, pencarian kedua korban sangat sulit karena derasnya arus
sungai. Tak hanya itu, minimnya peralatan menjadi salah satu penghambat.
Berbeda dengan tim SAR, keluarga Apud dan Suandi bersama warga
melakukan pencarian di Kampung Pabangbon, Desa Cisarua, Kecamatan
Nanggung, menggunakan ritual tertentu.
Karena cuaca yang terus memburuk, sekitar pukul 16.30 pencarian untuk
sementara dihentikan dan dilanjutkan besok. “Kita berharap semua korban
bisa segera ditemukan,” ujarnya.
Kapolsek Nanggung, AKP Musimin mengatakan, pencarian akan terus
dilakukan dengan melibatkan semua pihak. “Kita imbau warga tetap
waspada, terutama yang tinggal di sekitar sungai dan tebingan,”
singkatnya.
Sebelumnya, Kamis (1/12), tujuh warga yakni Wanda (28), Yandi (28),
Warna (28), Anib (16), Anim (22), Wandi (32) dan Apud (22) terseret air
bah Sungai Cikaniki. Ketujuh korban tersebut masih satu keluarga dengan
hubungan kakak adik serta ipar. (luc)
Sumber : Radar Bogor
Tidak ada komentar:
Posting Komentar